G-Trendy, Padang | Harapan tim sepak bola SD Negeri 16 Padang untuk melangkah ke babak semifinal pupus sudah. Dalam laga krusial yang digelar di lapangan Batalyon 133/Yudha Sakti, tim asuhan Fajri harus mengakui keunggulan lawan setelah kebobolan lewat sepakan bebas dari luar kotak enam belas di babak pertama.
Gol tunggal itu menjadi mimpi buruk bagi Koko dan kawan-kawan. Meski tampil ngotot sepanjang pertandingan, upaya mereka untuk menyamakan kedudukan tak kunjung berbuah hasil hingga peluit panjang berbunyi. Skor tipis itu cukup untuk menghentikan langkah tim SD Negeri 16 Padang di ajang kompetisi antar sekolah dasar se-Sumatera Barat yang digelar oleh KKGO PJOK Padang Utara itu.
Usai pertandingan, suasana haru menyelimuti lapangan. Wajah para pemain tampak lesu, sebagian menunduk menahan kekecewaan. Sang kapten, Koko, hanya bisa memeluk rekan-rekannya yang tak kuasa menahan air mata. “Mereka sudah berjuang maksimal. Kekalahan ini bagian dari proses belajar untuk menjadi lebih baik,” ujar pelatih Fajri dengan nada lirih.
Meski gagal melangkah lebih jauh, dukungan untuk tim kecil dari Air Tawar Timur itu tak surut. Para orang tua, guru, dan teman-teman yang sejak awal memenuhi pinggir lapangan tetap memberikan semangat. Beberapa orang tua bahkan terlihat memberikan uang saku kepada para pemain muda itu, bukan sebagai hadiah kemenangan, melainkan sebagai bentuk penghargaan dan penghiburan atas semangat juang mereka.
“Menang atau kalah itu hal biasa. Yang penting anak-anak sudah menunjukkan sportifitas dan kerja sama yang luar biasa,” tutur salah satu wali murid.
Meski harus angkat koper lebih awal, semangat tim SD Negeri 16 Padang tetap menjadi cerita tersendiri dalam turnamen ini, tentang perjuangan, rasa solidaritas, dan pelajaran berharga di lapangan hijau.
Penulis : Chairur Rahman
.jpg)
