G-Trendy, Padang| Suara riuh tawa dan langkah kaki memenuhi lorong menuju lantai dua gedung Balai Kota Padang lama, Senin siang, 11 Agustus 2025. Puluhan siswa kelas VI SD Negeri 16 Air Tawar Timur Padang berbaris rapi, sesekali menoleh kagum ke dinding yang dipenuhi foto-foto lawas.
Kunjungan ini merupakan bagian dari pembelajaran mata pelajaran sejarah. Wali kelas VI, Osni Fiftin, S.pd yang lebih akrab disapa Ummi, mengatakan kunjungan lapangan membantu siswa memahami pelajaran secara nyata.
“Kami ingin mereka tidak hanya menghafal tahun dan peristiwa, tapi juga merasakan napas sejarahnya,” ujarnya.
Di dalam museum, mata siswa berbinar saat melihat koleksi naskah kuno, pakaian adat, hingga replika peralatan rumah tangga tempo dulu.
“Ini seperti yang ada di buku, tapi lebih seru karena bisa lihat langsung,” kata Ghazi Kenzi, salah satu siswa, sambil menunjuk foto Pasar Raya Padang tahun 1940-an.
Pemandu museum menjelaskan latar belakang tiap koleksi, dari arsip pemerintahan kolonial hingga dokumentasi visual perkembangan kota. Beberapa siswa sibuk menulis catatan di buku kecil mereka, sementara yang lain mengajukan pertanyaan tentang cerita di balik benda-benda itu.
Museum Balai Kota Lama ini dikenal sebagai salah satu pusat edukasi sejarah di Padang. Koleksinya merekam perjalanan kota dari masa kolonial hingga modern, menjadi jembatan antara generasi sekarang dan masa lalu.
Penulis : Chairur Rahman



