29 Juni 2025 | Redaksi GlobalTrandy.id
Kategori: Ekonomi & Bisnis | Tag: UMKM, Digitalisasi, Ekonomi Digital, Indonesia
GlobalTrandy.id – Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terus menunjukkan peran vital dalam perekonomian nasional. Namun di tengah pesatnya era digital, transformasi UMKM Indonesia masih menghadapi jalan terjal.
Berdasarkan data Kemenkop UKM, sebanyak 22 juta UMKM Indonesia telah terdigitalisasi hingga pertengahan 2025, namun angka tersebut baru mencakup sekitar 34% dari total keseluruhan UMKM yang ada di Indonesia.
Digitalisasi: Jalan Menuju Pasar Global
Pakar ekonomi digital, Dr. Fajar Rinaldi, menyatakan bahwa digitalisasi UMKM mampu meningkatkan produktivitas dan daya saing di pasar global.
“UMKM yang go digital terbukti mampu meningkatkan omzet hingga 40%. Ini jadi sinyal kuat bahwa transformasi digital adalah kebutuhan, bukan sekadar pilihan,” ujar Fajar saat ditemui GlobalTrandy.id di acara Digital Economy Summit 2025.
Tantangan di Lapangan
Meskipun peluang besar terbuka, beberapa kendala utama masih menghambat laju digitalisasi:
-
Literasi digital yang rendah, terutama di wilayah non-perkotaan.
-
Akses internet yang belum merata.
-
Kurangnya pendampingan teknis dan permodalan.
-
Keengganan sebagian pelaku usaha terhadap perubahan sistem.
Langkah Pemerintah & Swasta
Pemerintah Indonesia melalui program UMKM Go Digital 2025 terus memperluas pelatihan dan fasilitasi teknologi. Di sisi lain, sejumlah perusahaan swasta seperti Tokopedia, Shopee, hingga Gojek juga ambil bagian melalui pelatihan, kredit mikro digital, hingga fitur toko online otomatis.
Solusi: Kolaborasi dan Akselerasi
Kolaborasi lintas sektor dianggap sebagai kunci sukses. Universitas, startup teknologi, hingga koperasi daerah bisa berperan aktif mendampingi UMKM di tiap lini usaha.
“Pendampingan lokal berbasis komunitas sangat penting agar digitalisasi UMKM bisa menyentuh sampai ke desa-desa,” jelas Nur Aini, pelatih digital UMKM dari program Literasi Digital Kominfo.
Kesimpulan
Transformasi digital UMKM Indonesia bukan sekadar tren, tapi fondasi utama dalam menyongsong ekonomi berbasis teknologi. Perlu kerja sama dan keberanian para pelaku UMKM untuk beradaptasi agar mampu bertahan dan berkembang dalam pasar yang kian kompetitif.

